Sistem koloid

Posted: Minggu, 24 April 2011 by Shiro in
0

Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.

 

Macam-macam koloid

Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fasa zat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:
  • Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara).
  • Sol Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen dan tinta).
  • Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan. (Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan).
  • Buih Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).
  • Gel sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem, kanji dan Gel silika).

 

Sifat-sifat Koloid

  • Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
  • Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
  • Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel). Contoh : (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
  • Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid bermuatan negatif.
  • Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
  • Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
  • Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.
  • Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.


http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid

Gambar Sistem Reproduksi

Posted: by Shiro in
2








Ungkapan, Peribahasa dan Majas

Posted: by Shiro in
0

Peribahasa ialah bahasa berkias berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap susunannya. Berdasarkan isinya, Peribahasa mencakup pepatah, perumpamaan, pemeo, dan ungkapan.
Pepatah ialah sejenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. ‘ Budi baik itu tidak akan dilupakan orang.’
Perumpamaan ialah sejenis peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya menggunakan kata: seperti, bagai, bak, laksana, dan lain-lain.
Contoh:
Seperti air dengan tebing. ‘persahabatan yang kokoh dan tolong-menolong’
Pemeo ialah sejenis peribahasa yang dijadikan semboyan.
Contoh:
Patah tumbuh hilang berganti. ‘sesuatu yang hilang pasti ada penggantinya’
Ungkapan atau idiom adalah gabungan kata (frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
tinggi hati : ‘sombong’
ringan kepala : ‘mudah belajar’
darah daging : ‘anak kandung’
dingin hati : ‘tidak bersemangat
uang panas : ‘uang tidak halal’
panas rezeki : ‘sukar mencari rezeki’
Majas
ialah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
1. Simile (perumpamaan) ialah majas yang berupa perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi sengaja dianggap sama. Biasanya dinyatakan dengan kata: seperti, bagai,sebagai, laksana, bak, ibarat, dan sebagainya.
Contoh: Bedanya seperti langit dan bumi.
2. Metafora ialah perbandingan yang singkat dan padat dinyatakan secara implisit dan langsung.
Contoh: bunga bangsa (pemuda), kuli tinta (wartawan), raja siang (matahari)
3. Personifikasi ialah majas yang menggambarkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat insani (seperti manusia).
Contoh: Badai mengamuk merobohkan rumah-rumah.
4. Antitesis ialah majas yang berupa paduan dua kata yang berlawanan.
Contoh: Bahasa dapat menunjukkan tinggi rendahnya bangsa.
5. Alegori ialah cerita yang diceritakan dalam lambang-lambang. Alegori kerapkali mengandung sifat-sifat moral atau spiritual. Biasanya alegori merupakan cerita-cerita yang panjang dengan tujuan yang terselubung. Alegori dapat berbentuk puisi atau prosa.
Misalnya: Kancil dan Buaya.
C. Hubungan Makna
Hubungan makna antarkata dapat berwujud : sinonim, antonim, homonim, homograf, homofon, polisemi, hiponim dan hipernim (superordinat).
1. Sinonim
Sinonim ialah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama.
Contoh:
a. Yang sama maknanya:
sudah – telah
sebab – karena
b. Yang hampir sama maknanya
untuk – bagi – buat – guna
cinta – kasih – sayang
2. Antonim
Antonim adalah kata-kata yang berlawanan makna.
Contoh:
besar x kecil
ibu x bapak
3. Homonim
Homonim ialah dua kata atau lebih yang ejaan dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh:
buku 1 : buku kaki/tangan ‘ tulang sendi’
buku 2 : buku tulis ‘kitab’
4. Homograf
Homograf adalah kata-kata yang sama ejaannya, tetapi ucapan dan artinya berbeda.
Contoh:
mental 1 : mental dari sepeda ‘terpelanting’
mental 2 : mental baja ‘batin, jiwa’
5. Homofon
Homofon adalah kata-kata yang ucapannya sama, tetapi ejaan dan artinya berbeda.
Contoh:
sangsi : tidak sangsi ‘ragu-ragu, bimbang’
sanksi : tidak ada sanksinya ‘ tindakan, hukuman’
6. Polisemi
Polisemi adalah satu kata yamg memiliki makna banyak.
Contoh:
a. Didik jatuh dari sepeda.
b. Harga gabah jatuh. ‘merosot’
c. Setiba di rumah dia jatuh sakit. ‘menjadi’
d. Dia jatuh dalam ujian. ‘gagal’
7. Hiponim dan Hipernim
Hiponim adalah kata-kata yang tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat/ hipernim (kelas atas), sedangkan hipernim adalah sebaliknya.
Contoh:
Kata bunga merupakan superordinat, sedangkan mawar, melati, anggrek, flamboyan, dan sebagainya merupakan hiponimnya.
D. Istilah
Istilah, bentuknya dapat berupa kata atau gabungan kata, tetapi mengungkapkan makna konsep sesuatu (proses, keadaan, atau khas bidang tertentu).
Ada dua kelompok istilah, yaitu istilah umum (digunakan secara umum) dan istilah khusus (digunakan dalam bidang tertentu, misalnya: pertanian, ekonomi, seni, agama, dsb.)
Makna istilah, tidak terpengaruh oleh konteks dan bermakna pasti.
Contoh:
a. Distribusi bahan bakar minyak di Bali mengalami hambatan.
Makna distribusi, ialah pengiriman atau penyaluran ke beberapa orang atau beberapa tempat (istilah umum).
b. Karya sastra menunjukkan fenomena masyarakat tempat karya itu dilahirkan.
Makna fenomena, ialah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah; fakta; kenyataan.
c. Dia berobat kepada okulis. (istilah khusus)
Makna okulis, ialah dokter mata, ahli penyakit mata.
1. (UN-04) Kalimat yang menggunakan kata baku adalah …
a. Ibu suka membeli kain sutra.
b. Paman membeli perangko di kantor pos.
c. Kami tinggal di komplek perumahan dosen.
d. Jadwal kegiatanku sangat padat minggu ini.
e. Aditya kuliah managemen di perguruan tinggi swasta.
2. Kalimat yang menggunakan kata serapan yang tepat adalah …
a. Bakteri dan microba pada tanah bertekstur sangat halus.
b. Sampah an-organik dihasilkan dari bahan nonhayati.
c. Pemasaran produktivitas mebel di Indonesia meningkat begitu pesat.
d. Berani berbuat harus berani pula menanggung risikonya.
e. Optimalisasi kondisi lingkungan meningkatkan aktivitas mikroorganisme.
3. Pasangan kalimat di bawah ini yang menggunakan kata berpolisemi adalah …
a. Tini sedang mengukur kelapa yang akan diambil santannya.
Tina sedang mengukur kain yang akan dijahitkan kepada penjahit.
b. Saya tidak membeli sepeda motor sebab tidak beruang cukup.
Penyayang binatang itu menyumbangkan beruangnya ke kebun binatang.
c. Pak Tono membangunkan anaknya sebuah rumah sederhana.
Hampir setiap pagi ibu membangunkan adik pukul 04.30 WIB.
d. Wanita muda itu mengurus rumah tangganya dengan baik.
Saya sudah berusaha mengurus dia namun belum berhasil.
e. Siswa baru itu mengopi ijazahnya sebanyak tiga lembar.
Sesekali ayah mengopi di warung milik Pak Budiman.
4. Kami masih sangsi terhadap sanksi yang akan dijatuhkan kepada penjahat itu.
Kata yang berhomofon pada kalimat di atas terdapat pula pada kalimat …
a. Saya tidak tahu bahwa bangunan itu untuk pabrik tahu.
b. Seri kedua pertandingan kedua kesebelasan itu berakhir seri.
c. Pada masa kini banyak massa yang ingin main hakim sendiri.
d. Bang Samiun mengantar Bang Zaed ke pelabuhan tadi pagi.
e. Buah apel ini diberi bapak yang sedang apel itu.
5. Anak yang besar kepala itu tidak disukai teman-temannya.
Ungkapan yang semakna dengan ungkapan yang digunakan dalam kalimat di atas adalah …
a. Pak Arman menjadi stres karena ditinggal buah hatinya.
b. Hati-hati duduk dengan orang yang panjang tangan.
c. Orang tua itu senang sekali karena jantung hatinya berhasil.
d. Anak yang bermuka dua itu dibenci teman-temannya.
e. Orang kaya baru biasanya bersifat tinggi hati.
6. “Bunga harum pun ada durinya”
Peribahasa yang sama artinya dengan peribahasa di atas adalah …
a. Air tenang menghayutkan.
b. Seperti bulan dengan matahari.
c. Tak ada gading yang tak retak.
d. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul.
e. Hidup becermin bangkai, mati berkalang tanah.
7. Kalimat yang bukan bermajas litotes, adalah …
a. Apa yang kami hadiahkan ini sebenarnya tidak berarti sama sekali bagimu.
b. Maaf, kami hanya bisa menghidangkan teh dingin dan kue kampung saja.
c. Rumah yang buruk inilah yang merupakan hasil usaha kami bertahun-tahun.
d. Menantikan pengumuman kelulusan seperti mengikuti pertandingan.
e. Perjuangan kami, rakyat kecil ini hanya setitik air dalam samudra luas.
8. Seorang perempuan duduk bersimpuh bersimbah air mata di gundukan tanah yang masih merah.
Perubahan makna kata yang sejenis dengan kata perempuan dalam kalimat di atas adalah …
a. Senyum kecutnya masih menggantung di sudut bibir.
b. Anak itu mendekati sosok berkerudung hitam yang masih terdiam.
c. Seorang wanita tua berjalan tertatih-tatih meninggalkan tanah pemakaman.
d. Aparat keamanan menindak tegas gerombolan yang beroperasi di pasar malam.
e. Ibu Santosa dilantik menjadi ketua Dasawisma di RW 4.
8. Seorang perempuan duduk bersimpuh bersimbah air mata di gundukan tanah yang masih merah.
Perubahan makna kata yang sejenis dengan kata perempuan dalam kalimat di atas adalah …
a. Senyum kecutnya masih menggantung di sudut bibir.
b. Anak itu mendekati sosok berkerudung hitam yang masih terdiam.
c. Seorang wanita tua berjalan tertatih-tatih meninggalkan tanah pemakaman.
d. Aparat keamanan menindak tegas gerombolan yang beroperasi di pasar malam.
e. Ibu Santosa dilantik menjadi ketua Dasawisma di RW 4.
9. “Ah, Tuan baru orang datang, usah puji diperbanyak juga tak ada orang mendengarkan, tidak kan ada yang tergelak. Sejak tadi hamba katakan, hamba makhluk hina dina, tidaklah hamba anak raja, bukan hamba seorang putri dimana akan dapat dayang pengiring. Hamba ini anak orang dusun, ayah tidak orang ternama, ibu tidak orang bertuah, datang kemari sebab sesat, sesat mencari kayu api, tidak teringat jalan pulang, telah serantau hamba berakit, sebuah bukit terlampau, telah penat pula berjalan, namun dusun bertemu tidak.
Cerita Putri Seri Laut
Majas hamba makhluk hina dina dalam paragraf tersebut sejenis dengan majas pada kalimat …
Ia menengok dan menengok lagi ke belakang.
Tua muda, besar kecil hadir di lapangan itu.
Bila sempat, mampirlah ke gubuk kami.
Suara klakson memecahkan kesunyian malam.
Setiap ari raja siang menyengat kulitku.
10. Suami istri hidupnya rukun. Setiap bulan sang suami memberikan gaji kepada istrinya. Sang istri pandai mengelola gaji tersebut. Bahkan di akhir bulan masih ada uang untuk ditabungkan. Dia tidak boros dan selalu mempertimbangkan untuk membeli sesuatu dari segi manfaatnya. Mereka tidak pernah kekurangan uang pada saat-saat diperlukan. Bahkan dari tabungan yang disimpan dapat membeli kendaraan dan membangun rumah. Suami tambah giat bekerja dan semakin mencintai istrinya.
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah …
Besar pasak daripada tiang
Tak ada gading yang tak retak
Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai
Seperti kerbau di cucuk hidungnya
Lempar batu sembunyi tangan
11. Pasangan kalimat di bawah ini yang menggunakan kata berpolisemi adalah …
a. Tini sedang mengukur kelapa yang akan diambil santannya.
Tina sedang mengukur kain yang akan dijahitkan kepada penjahit.
b. Saya tidak membeli sepeda motor sebab tidak beruang cukup.
Penyayang binatang itu menyumbangkan beruangnya ke kebun binatang.
c. Pak Tono membangunkan anaknya sebuah rumah sederhana.
Hampir setiap pagi ibu membangunkan adik pukul 04.30 WIB.
d. Wanita muda itu mengurus rumah tangganya dengan baik.
Saya sudah berusaha mengurus dia namun belum berhasil.
e. Siswa baru itu mengopi ijazahnya sebanyak tiga lembar.
Sesekali ayah mengopi di warung milik Pak Budiman.
12. Bagikan apel ini kepada pegawai yang ikut apel bendera tadi pagi.
Kata yang bergaris bawah pada kalimat di atas mempunyai hubungan makna yang sejenis dengan kata dalam kalimat …
a. Dalam buku itu dijelaskan bahwa buku tebu lebih lembut daripada buku bambu.
b. Setiap kali bertemu, kedua sahabat itu duduk-duduk di seberang kali.
c. Sampai saat ini Bang Udin menabung di Bank Rakyat Indonesia.
d. Bisa ular itu bisa mematikan orang yang digigitnya dalam waktu singkat.
e. Pada seri pertama, kedua pecatur itu bermain seri sehingga permainan diulang.
13. Buah hati orang tua itu telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Ungkapan yang semakna dengan ungkapan kalimat di atas adalah …
a. Anak emasnya telah dewasa dan sekarang di luar negeri.
b. Dengan muka manis penari itu menampilkan tariannya di depan para tamu.
c. Dari mata hatinya terpancar perasaan rindu teman dekatnya.
d. Meskipun dia meraih peringkat pertama di kelasku, dia tetap rendah hati.
e. Pimpinan proyek itu mempercayakan pembebasan tanah kepada kaki tangannya.
14. Lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai.
Peribahasa di atas sama maknanya dengan …
a. Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata.
b. Ikut hati mati, ikut rasa binasa.
c. Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah.
d. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
e. Buruk muka cermin dibelah.
15. Nasibnya sangat mengkhawatirkan, bagai telur di ujung tanduk.
Kalimat yang menggunakan peribahasa sama dengan kalimat di atas adalah …
a. Memang bunglon kawanku itu.
b. Kulangkahkan kakiku menuju rumahnya.
c. Hidupnya bagai bergantung di akar lapuk.
d. Semangatnya keras bagai baja.
e. Berat rasanya mencari sesuap nasi.
16. Paras gadis itu manis sekali.
Perubahan makna manis dalam kalimat di atas sama dengan kata bercetak miring dalam kalimat …
a. Saudara saya di kampung tinggal beberapa orang.
b. Mulutnya sangat tajam bila berkata.
c. Ibu-ibu membuat keripik singkong.
d. Perempuan itu kini pergi entah ke mana.
e. Orang itu diamankan polisi.
17. Mengingat air merupakan sumber daya yang vital ditinjau dari posisi strategis Bogor terhadap Jakarta, diperlukan usaha konservasi untuk mempertahankan masukannya (hujan) maupun keluarannya (termasuk banjir) melalui penghijauan kota serta daerah sekitarnya dengan jumlah yang … dan bukan sekedar hijau. Penghijauan, di samping untuk tujuan konservasi tanah dan air, dapat mendinginkan udara melalui proses penguapan pohon yang tentunya hanya efektif bila luas lahan yang tertanami cukup luas. Jika suhu udara maksimum dapat ditekan, diharapkan predikat Bogor sebagai kota hujan dapat dipertahankan.
Istilah yang tepat untuk mengisi bagian yang dihilangkan pada paragraf di atas adalah ….
a. proteksi
b. preposisi
c. profesi
d. profesional
e. proporsional
18. Penggunaan istilah yang tepat terdapat pada kalimat …
a. Orang itu distribusi kebutuhan sehari-hari.
b. Ayahnya ahli gitaris yang sudah terkenal.
c. Janganlah insidental itu menimbulkan kekacauan.
d. Dia mengikuti les privatisasi tari-tari tradisional.
e. Produksi padi di Kabupaten Bulukumba berhasil baik.
19. Kata serapan dengan ejaan yang benar terdapat dalam kalimat …
a. Surat itu sudah dilegalisir.
b. Analisa dampak lingkungan sudah dilakukan.
c. Profesionalitas tenaga kerja kita masih rendah.
d. Keadaan ini harus dinormalisasi.
e. Hipotesanya mendekati benar.
20. Pertanian yang dilakukan secara konvensional sudah ketinggalan zaman. Cara bertani konvensional ini dipandang tidak mampu meningkatkan … pangan jika dilihat dari tingkat kebutuhan pangan. Untuk mengatasi masalah ini sekarang sedang dikembangkan bioteknologi yang diharapkan mampu melipatgandakan produksi pangan dan sekaligus meningkatkan kualitasnya.
Istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang pada paragraf di atas adalah ….
a. produk
b. produksi
c. produktif
d. produktivitas
e. produsen
21. Penggunaan istilah yang tepat terdapat dalam kalimat …
a. Korupsi merupakan tindakan yang kriminil dan perlu dibasmi.
b. Pekerjaan yang kreativitas menghendaki kecerdasan yang tinggi.
c. Ia dikenal sebagai seorang kritik sastra yang tajam dan terpercaya.
d. Perkumpulan sepak bola itu mencari pelatih yang berkualifikasi nasional.
e. Setiap perguruan tinggi ingin menghasilkan sarjana yang kualitas.
22. Penggunaan kata tidak baku terdapat dalam kalimat …
a. Pertemuan ini dihadiri para rohaniawan dari berbagai negara.
b. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan daya analisis yang tinggi.
c. Pemilihan presiden tahun 2004 dilakukan dengan sistem langsung.
d. Di museum prajurit banyak disimpan cenderamata dari berbagai negara.
e. Proses kegiatan belajar mengajar harus didukung dengan metode yang baik.
23. Penulisan kata serapan yang tepat terdapat pada kalimat …
a. Setiap pekerja mendapat kondite dari atasannya.
b. Polisi sedang mendiskripsikan wajah pelaku kejahatan itu.
c. Makanan olahan itu menggunakan bahan berkwalitas.
d. Tenaga yang dihasilkan diperoleh secara kontemporir.
e. Pada hakikatnya setiap makhluk hidup perlu makanan.
E
24. Kata serapan dengan ejaan yang benar terdapat dalam kalimat …
a. Surat itu sudah dilegalisir.
b. Analisa dampak lingkungan sudah dilakukan.
c. Profesionalitas tenaga kerja kita masih rendah.
d. Keadaan ini harus dinormalisasi.
e. Hipotesanya mendekati benar.
A
25. Pergantian yang terkesan tidak transparan ini mengundang pernyataan bagi kalangan, sebab, pemilihan direksi tidak melalui proses uji kelayakan kepatutan sebagaimana lazimnya pemilihan direksi di BUMN.
Makna istilah transparan pada kalimat dalam paragraf di atas adalah …
tembus
jelas
jernih
lantang
bening
B
26. Tragedi peledakan bom di Bali tak cuma bawa dampak bagi eskportir. Importir barang luar negeri pun turut rugi. Mereka terpaksa menebus 60 persen letter of credit (LIC) yang telah mereka tanda tangani sesaat kapal berlabuh di pelabuhan. Padahal di sisi lain barang yang akan mereka pasarkan belum tentu laku akibat melemahnya nilai rupiah.
Kata tidak baku pada paragraf di atas menjadi baku bila diganti …
hanya – membawakan – persen
hanya – membawa – persen
hanya – terbawa – persen
dapat – dibawa – prozen
bisa – dibawakan – prozen
B
27. Penulisan kata serapan yang baku terdapat pada kalimat …
Metoda pengajaran bahasa bervariasi.
Desain rumah orang itu dibuat oleh arsitektur terkenal.
Alat-alat bertehnologi tinggi perlu digunakan di kantor ini.
Sistem perdagangan di Indonesia perlu diperbaiki.
Saya mengirim surat undangan melalui faxsimile.
D
28. Janganlah kita seperti Tong kosong nyaring bunyinya.
Kalimat yang mengandung peribahasa yang semakna dengan peribahasa di atas adalah …
a. Anak itu tidak disukai karena seperti air beriak tanda tak dalam.
b. Memberi sesuatu kepada dia laksana kera mendapat bunga.
c. Setiap saat kedua pasangan itu bagai api dengan asap.
d. Kedua orang itu seperti anjing dengan kucing.
e. Adik-kakak itu walaupun berjauhan seperti air dicencang tiada putus.
29. Peter seorang pelajar yang pandai, bahkan ia pernah meraih medali emas tingkat internasional di Bali dalam lomba fisika. Namun, ia tidak sombong dengan kepandaiannya itu. Ia selalu sopan dan baik kepada siapa saja.
Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kutipan di atas adalah …
a. Seperti ilmu padi kian berisi kian runduk.
b. Bagai air di atas daun talas.
c. Tak ada gading yang tak retak.
d. Bagai bumi dengan langit.
e. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
30. Orang itu terlalu besar hati untuk memenangkan perlombaan pidato itu.
Ungkapan yang semakna dengan ungkapan di atas adalah ….
a. Janganlah kecil hati dalam menghadapi segala masalah.
b. Janganlah tinggi hati walaupun kita pintar dan kaya.
c. Janganlah berat hati dalam melakukan suatu pekerjaan.
d. Berlapang hatilah dalam menghadai semua cobaan.
e. Saya tidak sampai hati untuk meninggalkan dia seorang diri.


http://sunarno5.wordpress.com/2007/12/06/ungkapan-peribahasa-majas/