Soal Fisika, Gelombang

Posted: Sabtu, 25 Juni 2011 by Shiro in
0

Download langsung Disini..


sumber: http://www.scribd.com/doc/57871002/Latihan-Soal-GelombangBunyiLanjutan

Soal Kimia, Sifat Koligatif Larutan

Posted: by Shiro in
0

silahkan download disini...

leave a comment please... :)


Sumber: 
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Rima_Nurmalasari_060505/latihan_soal.html
http://www.scribd.com/doc/35206406/SIFAT-KOLIGATIF-LARUTAN

Sifat Koligatif Larutan

Posted: by Shiro in
0

 A. Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit 
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Sifat koligatif meliputi: 
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmotik Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
 

Penurunan Tekanan Uap Jenuh Dan Kenaikan Titik Didih PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH  
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapanberkurang.Menurut RAOULT:
p = po . XB
dimana:
p = tekanan uap jenuh larutan
p
o = tekanan uap jenuh pelarut murni

X
B = fraksi mol pelarutKarena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi:
P = Po (1 – XA)P = Po – Po . XAPo – P = Po . XA

sehingga:
DP = po . XA
dimana:
DP = penurunan tekanan uap jenuh pelarut
po = tekanan uap pelarut murni
XA = fraksi mol zat terlarut
Contoh: Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air !

Diketahui
tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
Jawab:
mol glukosa = 45/180 = 0.25 mol mol air = 90/18 = 5 molfraksi mol glukosa = 0.25/(0.25 + 5) = 0.048
Penurunan tekanan uap jenuh air:
DP = Po. XA = 18 x 0.048 = 0.864 mmHg 

KENAIKAN TITIK DIDIH
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
DTb = m . Kb
dimana:
DTb = kenaikan titik didih (oC)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal

Karena : m = (W/Mr) . (1000/p) ;
(W menyatakan massa zat terlarut)
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai:
DTb = (W/Mr) . (1000/p) . Kb

 Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai:
Tb = (100 + DTb)oC

Penurunan Titik Beku Dan Tekanan Osmotik PENURUNAN TITIK BEKU
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :
DTf = m . Kf = W/Mr . 1000/p . Kf
dimana:
DTf = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
W = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarutApabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (O –
DTf)oC 

TEKANAN OSMOTIK
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis). Menurut VAN’T HOFF tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmotik = p , maka :
p = n/V R T = C R T
dimana :
p = tekanan osmotik (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/moloK
T = suhu mutlak (oK)

- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain 
  disebut larutan Hipotonis.
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain 
  disebut larutan Hipertonis.
- Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut 
   Isotonis.
 


B. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit 
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama
Contoh: Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur.
- Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal.
- Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) –> Na+ (aq) + Cl- (aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi.
Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai:
a = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula
Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1,

sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < a < 1).
Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya.

1.    Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai:
DTb = m . Kb [1 + a(n-1)] = W/Mr . 1000/p . Kb [1+ a(n-1)] 
n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.

2.      Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai:
DTf = m . Kf [1 + a(n-1)] = W/Mr .1000/p . Kf [1+ a(n-1)]3.

Untuk Tekanan Osmotik dinyatakan sebagai:
p = C R T [1+ a(n-1)]

Contoh:
Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan 5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (bagi air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)
Jawab:
Larutan garam dapur, NaCl(aq) –> Na+ (aq) + Cl- (aq) 
Jumlah ion = n = 2.
DTb = 5.85/58.5 x 1000/250 x 0.52 [1+1(2-1)] = 0.208 x 2 = 0.416oCDTf = 5.85/58.5 x 1000/250 x 0.86 [1+1(2-1)] = 0.744 x 2 = 1.488oC

Catatan: 
Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui
bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1.  



sumber: http://affuwa.wordpress.com/2007/06/16/sifat-koligatif-larutan/

Soal Biologi, Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan

Posted: Jumat, 24 Juni 2011 by Shiro in
0

 Download disini:
http://www.ziddu.com/download/15670650/SoalBiologiPertumbuhandanPerkembanganPadaTumbuhan.docx.html



sumber: http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan

Posted: by Shiro in
0

Pertumbuhan pada Tumbuhan
1. Proses pertumbuhan pada tumbuhan dimulai dengan tiga kegiatan yang merupakan pertumbuhan primer, yaitu:

  • Pembelahan sel, terjadi pada daerah titik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan kambium.
  • Pemanjangan sel, terjadi pada meristem primer yang mengalami pembelahan secara apikal sehingga mengakibatkan batang dan akar bertambah panjang.
  • Differensiasi sel, meristem di ujung batang membentuk daun muda menyelubungi bagian ujung membentuk tunas kuncup.
2. Pada tumbuhan tertentu selain mengalami pertumbuhan primer juga mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktifitas jaringan kambium yang meliputi:
  • kambium gabus (felogen), ke luar membentuk felem dan ke dalam membentuk feloderm.
  • kambium fasis, membentuk xylem dan floem sekunder.
  • kambium interfasis, membentuk jari-jari empulur.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu:
  • faktor dalam, meliputi faktor genetik dan hormonal.
  • faktor luar, meliputi nutrisi, cahaya yang bersifat menghambat pertumbuhan, suhu dan kelembaban, pH, dan gravitasi mempengaruhi arah tumbuh.
Untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, dan partenokarpidalam pertanian sering dipakai zat tumbuh (hormon). Hormon pertumbuhan pd tanaman meliputi:
  • auksin, merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga merangsang partenokarpi, yaitu timbulnya buah tanpa didahului, mempercepat diferensiasi.
  • giberelin, meningkatkan pemanjangan sel.
  • sitokinin, merangsang pembelahan sel.
  • rhizokalin, merangsang pembentukkan akar.
  • kaulokalin, merangsang pembentukkan batang.
  • filokalin, merangsang pembentukkan daun.
  • anthokalin, merangsang pembentukkan bunga.
  • traumalin, mempercepat penyembuhan luka.
  • gas etilen, merangsang pematangan buah.
  • asam absisat, menghambat pertumbuhan, membantu menggugurkan daun pada musim gugur.


sumber: http://vidtrie.wordpress.com/biologi-sma/biologi-xii-ipa-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/

    Latihan Ulum Kelas XI English

    Posted: Minggu, 12 Juni 2011 by Shiro in
    2

    Soal-soal latihan bahasa inggris, tinggal download:

    Disini...

    Latihan Ulum Kelas XI Matematika

    Posted: by Shiro in
    0

    Tinggal di download:

    Here...

    Latihan Ulum Kelas XI Fisika

    Posted: by Shiro in
    1

    Yang butuh soal latihan buat ulangan umum fisika silahkan tinggal klik link di bawah ini:

    Download...