Asam dan Basa
Posted: Rabu, 12 Januari 2011 by Shiro in
0
- Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
- Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
- Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Sifat-sifat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:- Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
- Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
- Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
- Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.
Beberapa Contoh Basa
Contoh basa | Terdapat di |
---|---|
Alumunium hidroksida (AI[OH]3) | Deodorant dan antasida |
Kalsium Hidroksida | Plester |
Magnesium Hidroksida | Antasida |
Natrium Hidroksida (NaOH) | Pembersih saluran pipa |
Kalium Hidroksida | Pembuatan sabun |
Ammonium Hidroksida (NH3[aq]/NH4OH) | Pelarut desinfektan |
Sifat-sifat Basa
- Kaustik
- Rasanya pahit
- Licin seperti sabun
- Nilai pH lebih dari sabun
- Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
- Dapat menghantarkan arus listrik